Sabtu, 30 Juli 2011

Pidato IR Soekarno Di Depan Rakyat Jakarta

          (Bapak IR Soekarno sedang menaiki mobil dengan iringan pengawal yang menggunakan motor dan rakyat Indonesia ikut berlari di sampingnya seraya bersorak, rakyat Indonesia semakin keras bersorak dan menantang)
          Diam, diam! Saudara-saudara sekalian alhamdulilah saya ucapkan di kehadirat Alah Subhanahuwata'ala, ini hari aku telah menginjak lagi bumi Jakarta sesudah hampir empat tahun lamanya saya tidak berbuat (semua rakyat bersorak lagi). Empat kali tiga ratus enam puluh lima hari saya berpisah dengan rakyat Jakarta laksana rasanya seperti guntisan empat puluh tahun saudara-saudara. Kepada pegawai, kepada saudara-saudara yang lain saudara-saudaraku tukang becak, saudara-saudaraku tukang sayur, saudara-saudaraku pegawai yang sekecil-kecilnya, tidak ada satu yang terkecuali semuanya saudara-saudara, sampaikan salamku kepada saudara-saudaraku sekalian.
          Alhamdulillah, sekarang di halaman ini telah berkibar bendera sang dwi warna. Benar saudara-saudara penyerahan kedaulatan ini adalah hasil daripada budi maksud yang baik, pengertian yang baik, antara Indonesia dan Belanda, antar Indonesia dengan Internasional. Memang kami berterimakasih atas budi itu saya pun pada saat sekarang ini saudara-saudara menyampaikan terimakasihku kepada semua utusan-utusan agung.

Pidato Presiden RI IR Soekarno Proklamasi

PROKLAMASI
Kami Bangsa INDONESIA dengan ini menyatakan Kemerdekaan INDONESIA, Hal hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya      
                                              JAKARTA,
                                          17 Agustus 1945
           Atas nama BANGSA INDONESIA, 
           Soekarno-Hatta




              

Pidato Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono(SBY)


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
 
Salam sejahtera untuk kita semua,

Hadirin yang saya muliakan,
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,
Alhamdulillah, setelah tanggal 15 Mei 2009 yang lalu, kami SBY dan Boediono memohon doa restu kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mencalonkan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2009-2014. Hari ini, saya akan menyampaikan pidato politik mengawali masa kampanye Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009.

Pidato ini, saya beri judul “Membangun Pemerintahan yang Bersih untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat”. Ya, 5 tahun ke depan, tugas SBY-Boediono, dengan memohon dukungan rakyat Indonesia adalah secara sungguh-sungguh membangun pemerintahan yang bersih untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Pemerintah bersih yang hendak kita bangun dan wujudkan, disamping adalah pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, sesungguhnya juga pemerintahan yang baik, dalam arti mampu menjalankan roda pemerintahan, tanggap terhadap persoalan dan keinginan rakyat, transparan dan semua yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. 

Pemerintahan yang bersih dan efektif seperti inilah yang saya yakini akan dapat mengemban tugas dengan baik, terbebas dari perilaku yang mencederai rakyat, sehingga akhirnya benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat lahir dan batin.

Dalam arti luas Saudara-saudara, rakyat akan merasa lebih sejahtera, jika kebutuhan dasarnya makin terpenuhi, seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan yang baik. Rakyat juga makin sejahtera, apabila mereka merasa aman, hukum ditegakkan, kejahatan diperangi dan korupsi diberantas. Disamping makin sejahtera, sesungguhnya rakyat juga ingin mendapatkan keadilan. 

Pemerintah yang bersih dan efektif, insya Allah akan dapat mewujudkan harapan rakyat Indonesia, yaitu hidup yang makin aman, makin adil, dan makin sejahtera. 

Saudara-saudara,
Lima tahun yang lalu, dalam pidato awal kampanye, seperti yang saya sampaikan malam ini, saya mengatakan waktu itu, bahwa tugas Presiden Republik Indonesia untuk periode 2004-2009 adalah berjuang sekuat tenaga, agar Indonesia yang baru dilanda oleh krisis nasional yang hebat, waktu itu, menjadi lebih aman, lebih adil, lebih demokratis, dan lebih sejahtera. 

Mengapa saya mengatakan seperti itu? Ya, karena memang kenyataannya, negara kita 5 tahun yang lalu belum aman benar. Politik belum stabil benar, ekonomi masih lemah, kesejahteraan rakyat terpukul akibat krisis, kemiskinan, pengangguran, dan beban hutang masih tinggi, termasuk utang IMF, yang membebani kita. Citra kita di mata dunia buruk, Indonesia masih mendapatkan sanksi dan embargo dari masyarakat internasional. Dan jangan lupa korupsi, kolusi, dan nepotisme masih relatif merajalela, sementara pemerintahan yang bersih masih jauh dari harapan.

Itulah potret negeri kita. Saya ulangi, itulah potret negeri kita yang masih diwarnai oleh sudut-sudut kegelapan dan ada yang belum tersentuh oleh cahaya, harapan dan kemajuan. 

Lima tahun ini, pemerintahan yang saya pimpin, dengan dukungan rakyat Indonesia telah bekerja keras untuk mengatasi masalah, serta melakukan perubahan dan perbaikan. Memang kurun waktu 5 tahun ini, ketika kita sungguh ingin melakukan berbagai perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik, ujian dan tantangan yang kita hadapi datang silih berganti. Mulai dari tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, wabah flu burung, krisis pangan dunia, krisis minyak dunia, dan bahkan dewasa ini kita sedang berada dalam krisis perekonomian global. Sungguh ujian dan tantangan yang berat, yang secara tegar mesti kita hadapi, seraya terus mencari ikhtiar.

Alhamdulillah, sejarah mencatat, meskipun masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita lanjutkan ke depan, banyak pula prestasi dan hasil yang telah kita capai. Kalau semuanya jujur, kita mesti sungguh bersyukur terhadap segala capaian yang kita raih selama 5 tahun terakhir ini, baik di bidang politik, hukum dan keamanan, di bidang perekonomian, di bidang kesejahteraan, dan di bidang kerjasama internasional. Untuk itu semua, dalam kapasitas saya sebagai Presiden Republik Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungan dan kerjasamanya.

Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air,
Sebagai pertanggungjawaban sejarah, saya ingin menyampaikan kembali apa yang saya pidatokan 5 tahun yang lalu itu, yang oleh rakyat dianggap sebagai janji-janji SBY. Saya persilakan saudara-saudara menyimak sejumlah sasaran yang saya janjikan waktu itu, untuk saudara nilai apakah saya bersama pemerintahan yang saya pimpin sungguh dengan sekuat tenaga bekerja keras untuk mencapainya. 

Saya mengatakan pada waktu itu, Indonesia yang lebih aman dan damai akan terwujud jika NKRI tetap tegak dan utuh. Integrasi nasional makin kokoh, kedaulatan negara tegak, keamanan dalam negeri terpelihara, separatisme bersenjata dihentikan, konflik komunal diakhiri, kejahatan diperangi, termasuk terorisme dan kejahatan trans nasional, harmoni dan integrasi sosial diperkokoh, toleransi kehidupan beragama diperkuat.

Saya juga mengatakan pada waktu itu, Indonesia yang lebih adil akan dapat kita capai, jika keadilan sosial diperkuat, persamaan kesempatan didorong, diskriminasi dihilangkan, kesetiakawanan sosial diperkuat, hukum ditegakkan, korupsi, kolusi dan nepotisme diberantas, penghormatan kepada hak azasi manusia ditingkatkan.

Saya juga mengatakan pada waktu itu, bahwa negara kita akan lebih demokratis, jika kehidupan demokrasi terus dikembangkan, konstitusionalisme diperkuat, kelembagaan dan budaya politik dikembangkan, partisipasi politik didorong dan peran masyarakat atau civil society ditingkatkan. Semuanya itu berada dalam lingkungan politik yang tertib dan stabil.

Dan selanjutnya, saya juga mengatakan, bahwa Indonesia yang lebih sejahtera akan dapat diwujudkan. Jika ekonomi kita terus tumbuh, makro ekonomi makin kuat dan tetap stabil, sektor riil dan dunia usaha terus bangkit, pengangguran dikurangi, kemiskinan dikurangi, daya beli rakyat ditingkatkan, terutama guna memenuhi kebutuhan bahan pokok atau sembako. Infrastruktur dibangun, investasi digalakkan, ekspor ditingkatkan, kualitas hidup masyarakat makin dipenuhi, pendidikan dimajukan, kesehatan ditingkatkan, lingkungan hidup ditingkatkan kualitasnya dan kaum perempuan makin diperankan dan diberdayakan.

Saudara-saudara,
Itulah misi dan sasaran nasional yang saya sampaikan 5 tahun yang lalu. Rakyat Indonesia yang saya cintai, kesemua sasaran itulah yang selama hampir 5 tahun ini dengan gigih terus pemerintah perjuangkan untuk mencapainya. Saya ingin sebagai pemimpin senantiasa melaksanakan apa yang telah saya katakan dan sekarang ini, saya mengatakan apa yang telah saya lakukan sebagai Presiden Republik Indonesia selama ini.

Saya tidak ingin banyak membuat janji yang sulit saya penuhi. Memberikan angin surga kepada rakyat, juga bukan jalan yang saya pilih. Terlebih ketika situasi dunia sedang dilanda krisis besar di bidang perekonomian dewasa ini. Ke depan, saudara-saudara, 5 tahun mendatang, saya memilih untuk tidak dipuji karena kurang menjanjikan sasaran-sasaran yang spektakuler, langkah-langkah yang amat agresif, serta perubahan-perubahan yang amat dramatis.

Saya lebih memilih sasaran yang lebih realistis, dapat kita jangkau dan secara nyata manfaat dan dampak positifnya, saya ulangi, yang manfaat dan dampak positifnya dapat dirasakan oleh rakyat kita. Oleh karena itu, 5 tahun mendatang yang akan saya lakukan tiada lain adalah sebuah kesinambungan dan perubahan. Ya kesinambungan atau continuity dan perubahan, serta perbaikan atau change. Maknanya apa yang telah berhasil kita capai akan kita lanjutkan dan kita tingkatkan. Sedangkan yang belum baik akan terus kita perbaiki. Dan itulah misi pemerintah yang dengan ridho Allah SWT, insya Allah akan saya pimpin 5 tahun mendatang.

Hadirin yang saya hormati,
Rakyat Indonesia yang saya cintai,
Dengan penjelasan tadi, sekarang apa konkretnya yang akan kita lakukan 5 tahun mendatang. Dengan alhamdulillah, keadaan keamanan dalam negeri dan stabilitas politik yang makin membaik, fokus kita ke depan adalah untuk memantapkan pilar ekonomi dan kesejahteraan, pilar keadilan, dan pilar demokrasi. Ketiga pilar ini akan dapat kita perkokoh dengan menjalankan 5 agenda utama dalam kerangka kehidupan bernegara dan kegiatan pemerintahan yang akan kita jalankan. 

Lima agenda utama yang saya maksud adalah agenda pertama, mengintensifkan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Agenda kedua, melanjutkan perbaikan tata kelola pemerintahan, yang disebut dengan good governance. Agenda ketiga, memantapkan pilar demokrasi. Agenda keempat, melanjutkan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Dan agenda kelima, melaksanakan pembangunan yang merata atau inklusif dan berkeadilan.

Kelima agenda utama ini dalam pelaksanaannya nanti, akan dituangkan dalam berbagai program aksi yang dalam prakteknya akan menjadi bagian dari rencana pembangunan jangka menengah nasional atau yang kita sebut RPJMN tahun 2009-2014, akan menjadi bagian dari rencana kerja tahunan dan APBN, yang setiap tahun akan dibahas bersama DPR RI periode 2009-2014. Kesemua rencana strategis itulah yang akan dijalankan oleh pemerintah periode mendatang, dengan manajemen nasional yang efektif, yang kredibel, dan yang akuntabel. 

Saudara-saudara,
Mengapa saya memandang peningkatan kesejahteraan dan pembangunan ekonomi perlu diletakkan sebagai agenda utama? Saya telah menyampaikan bahwa pembangunan itu pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sementara itu, kita tahu jalan utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah melalui pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, ideologi dan kebijakan dasar ekonomi yang kita pilih haruslah yang nyata-nyata dapat terus meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. 

Dalam kaitan ini, saya percaya, saya percaya bahwa pertumbuhan disertai pemerataan atau sering disebut growth with equity. Saya tidak percaya pada teori yang mengatakan begini: yang penting mencapai pertumbuhan yang tinggi dan kemudian melalui mekanisme pasar pertumbuhan itu akan dapat diratakan secara adil atau yang dulu sering disebut sebagai trickle down effect. Teori itu tidak jalan di negara-negara berkembang, termasuk di negara kita. Saya memilih ekonomi jalan tengah, bukan ekonomi yang menyerahkan segalanya kepada pasar atau yang disebut kapitalisme yang fundamental ataupun turunannya yang disebut neoliberalisme atau neolib. Bukan itu pilihan kita. Saya juga tidak memilih ekonomi komando atau ekonomi yang segalanya dan sepenuhnya dijalankan oleh negara, yang dulu dikenal dengan ekonomi komunis maupun turunannya yang sosialistis. 

Yang mesti kita pilih Saudara-saudara, adalah ekonomi jalan tengah. Dimana prinsip-prinsip ekonomi pasar yang membawa efisiensi dan pertumbuhan yang berkualitas kita wadahi dan peran pemerintah, guna memastikan pemerataan ekonomi bagi seluruh rakyat juga kita jalankan dengan tepat. Kebijakan ekonomi seperti inilah yang sungguh membawa manfaat bagi rakyat Indonesia.

Saudara-saudara,
Ideologi dan aliran neolib tidak tepat kita anut, karena paham ini amat mengedepankan mekanisme pasar dan membatasi peran pemerintah, menganjurkan privatisasi yang seluas-luasnya, membatasi subsidi meskipun subsidi itu diperlukan untuk melindungi rakyat miskin, mendorong liberalisasi perdagangan dan investasi yang nyaris tidak memberi ruang bagi kebijakan nasional, lebih mendorong pertumbuhan dan ekspor yang diintegrasikan dalam globalisasi dan memberikan peran yang terlalu besar kepada perusahaan-perusahaan multinasional dan institusi keuangan dan perdagangan dunia. 

Kalau paham neolib ini mutlak kita anut, masyarakat bisa menjadi korban dan rasa keadilan pun tidak dapat kita penuhi. Oleh karena itu, pilihan kita adalah sekali lagi, ekonomi jalan tengah atau ekonomi terbuka berkeadilan sosial. Pilihan ini tidak datang dari langit, tidak berada di awang-awang, tetapi telah kita jalankan dewasa ini melalui strategi pembangunan ekonomi yang pro pertumbuhan, pro lapangan kerja dan pro kelompok miskin. Juga melalui politik dan desain APBN yang tidak hanya berorientasi kepada stimulasi pertumbuhan, tetapi juga pada penanggulangan kemiskinan yang sering disebut sebagai jaring pengaman sosial. Dan juga melalui program-program pro rakyat. Saya ulangi Saudara-saudara melalui program-program pro rakyat yang telah dan akan terus kita jalankan. 

Apa program-program prorakyat itu? Pertama adalah Bantuan Langsung Tunai atau BLT. BLT bersyarat, beras untuk rakyat miskin, pendidikan gratis bagi yang miskin, berobat atau kesehatan gratis bagi yang kurang mampu, bantuan sosial dan bantuan penyandang cacat serta lanjut usia, bantuan bagi saudara kita yang mengalami bencana. PNPM Mandiri bagi kecamatan dan desa, dan scheme Kredit Usaha Rakyat bagi usaha mikro dan kecil. Semuanya itu adalah program prorakyat. Ini bukan janji, tetapi bukti, ini bukan wacana, tetapi nyata.

Saudara-saudara,
Apa yang pemerintah jalankan selama ini tiada lain adalah ekonomi yang berpihak kepada rakyat atau yang sering disebut di luar ekonomi rakyat, atau ekonomi kerakyatan. Saya meyakini kebijakan ekonomi yang pro rakyat inilah yang lebih adil dan lebih sesuai bagi bangsa Indonesia. Insya Allah, saya akan terus melanjutkan program-program pro rakyat ini. Saya mohon dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk melanjutkan. Saya teruskan dulu, dengarkan dulu. Saya mohon dukungan rakyat Indonesia untuk melanjutkan kebijakan dan program-program ekonomi yang prorakyat ini. Terima kasih.

Saudara-saudara,
Meskipun kita mesti berpihak dan berempati kepada rakyat kecil, rakyat miskin, namun kita juga harus memastikan bahwa hakekatnya pembangunan itu adalah untuk semua. Semboyan kita adalah pembangunan untuk semua,development for all, untuk semua. Oleh karena itu, terus mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, mengelola inflasi dan daya beli rakyat, membangun infrastruktur termasuk listrik, meningkatkan ketahanan energi dan ketahanan pangan, terus mengembangkan sektor pertanian, industri, jasa, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mendorong pertumbuhan yang berwawasan lingkungan juga mesti kita lanjutkan dan tingkatkan. Terima kasih.

Demikian juga di sisi kesejahteraan. Pendidikan yang makin berkualitas, makin murah dan makin terjangkau harus terus ditingkatkan. Anggaran pendidikan yang telah mencapai 20 persen dari APBN mesti dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga benar-benar menghasilkan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing tinggi. Demikian juga peningkatan yang sungguh-sungguh pada sektor kesehatan dengan memastikan terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, yang murah, dan berkualitas. 

Dalam kaitan ini semua, Saudara-saudara, menyangkut hubungan ekonomi dan kesejahteraan, saya termasuk orang yang tidak setuju, jika perhatian kita hanya tertuju pada pertumbuhan ekonomi semata, tanpa memikirkan segi-segi keadilan dan pemerataannya. Sekali lagi, sekali lagi, pertumbuhan ekonomi harus disertai pemerataan dan keadilan bagi rakyat. 

Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air,
Ijinkan saya sekarang menyampaikan mengapa mewujudkan tata pemerintahan yang baik atau good governancedan pemerintahan yang bersih atau clean government, termasuk birokrasi yang kompeten, yang responsif dan yang akuntabel itu sangat penting.

Kita masih ingat, 10, 11 tahun yang lalu, negara kita mengalami krisis ekonomi dan akhirnya menjadi krisis nasional yang dahsyat. Tanya penyebabnya, mengapa krisis multidimensional itu terjadi? Tetapi satu hal Saudara-saudara, yang membikin keadaan kita demikian parahnya waktu itu adalah terjadinya atau bahkan merajalelanya korupsi, kolusi dan nepotisme. Kalau para pejabat negara dan pejabat pemerintahan, baik yang di pusat maupun di daerah terlibat dalam praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, gelaplah kehidupan kita, suramlah masa depan kita. Oleh karena itu, langkah-langkah pemberantasan KKN, serta reformasi birokrasi yang tengah dijalankan dewasa ini harus dilanjutkan dan ditingkatkan.

Pejabat negara dan pejabat pemerintah apa pun tingkatannya tidak boleh memiliki konflik kepentingan, tidak boleh melakukan kegiatan bisnis, termasuk keluarganya yang melakukan penyalahgunaan wewenang. Kalau pun melakukan bisnis haruslah transparan dan tidak melanggar aturan dan juga tidak boleh melebihi kepatutannya. Ingat, kerajaan dan gurita bisnis pejabat dan keluarga pejabat di masa lampaulah yang turut memperdalam kejatuhan ekonomi Indonesia. Saya akan dengan gigih terus berupaya, agar sistem kita makin bersih, KKN dapat dicegah dan reformasi birokrasi terus dijalankan dengan baik. 

Dengarkan Saudara-saudara, rakyat tidak akan pernah percaya, bahwa para pemimpin dan pejabat negara akan benar-benar mencurahkan pikiran, tenaga dan waktunya untuk membangun negeri dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, manakala pemimpin dan pejabat itu sibuk mengurusi bisnisnya sendiri. 

Saudara-saudara,
Sebagai buah dari reformasi, kehidupan demokrasi di negeri ini makin mekar, kebebasan makin tumbuh, termasuk kebebasan pers dan kebebasan menyatakan pendapat. Hak-hak asasi manusia makin dilindungi dan dihormati. Yang mesti kita mantapkan 5 tahun mendatang adalah kehidupan demokrasi juga menghadirkan iklim politik yang stabil, disertai kepatuhan kepada pranata hukum atau rule of law. Kehidupan akan menjadi tenteram dan harmonis, manakala kebebasan bisa bergandengan dengan kepatuhan pada hukum, manakala hak bergandengan dengan kewajiban.

Menyangkut hubungan antarlembaga negara, kita rasakan sekarang ini, check and balances makin terwujud dengan baik. Tugas kita ke depan adalah menjamin konsistensi sistem pemerintahan kabinet presidensial yang mesti dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Kita tentu harus mencegah dan tidak ingin kembali kepada sistem pemerintahan yang otoritarian. Namun yang harus kita lakukan sebagai bagian dari konsolidasi demokrasi sekali lagi adalah pelaksanaan sistem presidensial sesuai dengan ketatanegaraan yang kita anut. Ke arah inilah kehidupan demokrasi mesti kita bangun, sebuah demokrasi yang substantif dan bukan hanya bersifat prosedural semata. 

Hadirin sekalian yang saya hormati,
Perihal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang akan terus kita lanjutkan 5 tahun mendatang, saya kira tidak ada di antara kita yang tidak setuju. Negara kita adalah negara hukum, hukum adalah panglima dan bukan politik. Saya ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia, termasuk para pejabat negara dan pemerintahan untuk betul-betul menghormati dan mematuhi ketentuan hukum.

Reformasi di bidang hukum mesti ditingkatkan, baik itu lembaga Kepolisian, Kejaksaan, Peradilan dan kepengacaraan. Jika hukum makin tegak di negeri ini, keadilan makin terwujud, kehidupan akan menjadi lebih pasti, termasuk kegiatan ekonomi dan dunia usaha. Dan kemudian ke semuanya itu akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. 

Saudara-saudara,
Mengenai pembangunan yang inklusif dan berkeadilan sudah amat lama menjadi impiah seluruh rakyat Indonesia. Lima tahun terakhir ini, kita telah bekerja keras untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, antara kota dan desa, antara Jawa dan luar Jawa, antara daerah kaya sumber daya alam dan yang miskin. Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang kita jalankan sesungguhnya untuk memastikan, bahwa makin ke depan pembangunan kita akan makin adil, makin merata, dan makin seimbang. 

Dalam kaitan ini, saya menggarisbawahi 2 hal penting. Pertama, segi investasi. Dan kedua, sektor industri. Saya mengajak para pelaku ekonomi dan dunia usaha dengan fasilitasi para pejabat pemerintah, agar setiap investasi senantiasa mengajak dan melibatkan masyarakat lokal untuk ikut mendapatkan manfaat dari investasi itu.

Demikian juga pengembangan industri, termasuk agroindustri, janganlah masyarakat lokal hanya menjadi penonton dan akhirnya tidak mendapatkan apa-apa dengan pertumbuhan ekonomi di daerah itu. Saya memandang, bahwa program yang disebut CSR, tanggung jawab sosial perusahaan, belumlah cukup. Sejauh mungkin komunitas lokal itu diajak dan dilibatkan dalam investasi dan pengembangan sektor-sektor ekonomi yang tengah berlangsung. 

Hadirin yang saya muliakan,
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,
Melalui mimbar yang mulia ini, saya telah menjelaskan apa yang telah kita lakukan 5 tahun terakhir ini dengan segala capaian dan pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan. Saya juga telah menyampaikan apa misi dan agenda nasional kita 5 tahun mendatang, guna mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, lebih adil, dan lebih demokratis.

Apa yang telah dan akan kita kerjakan untuk membuat keadaan negeri kita lebih baik lagi ini, sesungguhnya merupakan bagian dari sebuah transformasi besar yang sedang kita lakukan. Kita mengetahui bahwa sebuah perubahan berjangka panjang atau transformasi selalulah menghasilkan pasang surut, serta tantangan dan peluangnya sendiri. Perubahan besar yang penuh dengan dinamika seperti ini mestilah dijaga kesinambungannya, agar tetap bergerak ke depan menuju pencapaian cita-cita nasional kita.

Kita perlu terus menjaga visi strategis kita, mengelola berbagai dinamika perubahan secara konstitusional, sistemik serta penuh dengan semangat dan keyakinan untuk menjadi bangsa yang berhasil di masa depan. Menjadi bangsa yang maju, bermartabat dan sejahtera di abad 21 yang menjanjikan, dan menjadi Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, bangun NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. 

Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan ini, pemerintahan dan kepemimpinan yang diharapkan oleh rakyat adalah kepemimpinan yang jujur, bisa dipercaya, dan bersih dari korupsi. Juga kepemimpinan yang peduli pada nasib rakyatnya, juga kepemimpinan yang dipercaya mampu mengatasi masalah-masalah yang mendesak, yang sedang dihadapi oleh bangsa kita, seperti mangatasi krisis perekonomian global dewasa ini. 

Kami, SBY dan Boediono beserta segenap komponen pendukung ingin menjadi bagian dari transformasi dan sejarah perjalanan bangsa yang kita cintai bersama ini. Sekali lagi, sekali lagi mari kita wujudkan pemerintahan yang bersih dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan bagi rakyat kita. Jayalah Indonesia, majulah negeri tercinta. Selamat berjuang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.